Saturday, February 11, 2017

KARAKTERISTIK KONSELOR DAN KLIEN DALAM BIMBINGAN KONSELING ISLAM


         Pada prinsipnya, dari segi professional dan ilmiah, karakteristik konselor agama tidak jauh berbeda kualitas kemampuanya dengan konselor professional, karena pada esensinya konseling adalah satu
Konselor agama adalah orang yang menguasai ilmu bimbingan konseling dalam kaitanya dengan pelayanan agama kepada manusia, karena permasalahan yang ditanganinya adalah masalah keberagamaan manusia (klien) dengan menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling , khususnya bimbingan dan konseling agama. Sedang kan konselor umum misalnya konselor sekolah adalah orang yang menguasai ilmu bimbingan dan konseling dalam kaitanya dengan pelayanan pendidikan disekolah. Kedua jenis konselor tersebut tidak ada bedanya dari segi kemampuan ilmiah dan profesiona ilmu bimbingan dan konseling. Baik pelayanan agama maupun pelayanan pendidikan sama-sama menghendaki supaya konselor memiliki sifat ilmiah, keahlian dan professional dalam pekerjaan dan kegiatannya seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis berikut:


Artinya:
         Apabila suatu pekerjaan diserahkan pengelolaan dan pelaksanaanya kepada oaring yang bukan ahlinya, maka tunggu sajalah kehancuran pekerjaan itu.(Abu Bakar al-Sayutiy: Jami’u al Shagir 1)
Istilah profesional secara konseptual memiliki tiga pengertian yang saling berkaitan antara swatu dan lainnya sebagai berikut:
berhububgan dengan keahlian(keterampilan hidup). Dalam pengertian ini, orang yang professional adalah orang yan memiliki dasar pendidikan spesialis, kemampuan intelektual, dan life skill dengan bidang tugas dan pekerjaan yang ia laksanakan.
profesioanl berhubungan dengan rasa taqnggung jawab dan sifat amanah. Dalam bimbingan dan konseling, kedua hal ini berhubungan erat dengan ahlak, adab, dank ode etik yang ada dalam dunia konseling. Jadi dapat dikatakan bahwa profil konselor professional dalam konsep kedua ini adalah konselor yang memelihara dan mengamalkan etika standar atau kode etik konseling, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan amanah dengan keprofesionalanya, baik terhadap Allah, sesama manusia, alam lingkungan, maupun dengan diri sendiri.
professional juga berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam bekerjasama dengan orang lain dalam bidang tugas dan tanggungjawab yang ia embank dalam memperoleh keselamatan dean rasa sukses dalam profesional.

             Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa profil konselor professional itu adalah profil konselor    yang memiliki keahlian dan keterampilan, rasa tanggungjawab dan amanah, serta kemampuan berkerjasama untuk orang lain dengan maksud dan kepentingan pelayanan bimbingan dan konseling agama.
Profil konselor profisional sangat diperlukan dalam pengembangan pendidikan dan dakwah islam melalui kegiatan bimbingan dan konseling/bimbingan dan konseling agama. Hanya dengan profil konselor profisionallah usaha dan kegiatan bimbingan dan konseling/bimbingan dan konseling agama untuk pendidikan dan dakwah dapat digunakan dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan dan dakwah.
Hubungan dengan bimbingan dan konseling agama Islam, profil konselor agama adalah profil konselor profisional (konselor agama profisional) yang memiliki plus keahlian ilmu agama, seperti ilmi tauhid, akhlak dan taswauf, ibadah dan syariah, serta ilmu agama yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan modern, seperti psikologi agama dan sosialogi agama maupun antropologi agama. Dapat digambarkan sementara bahwa profil konselor profisional ini adalah konselor yang memiliki kepribadian yang kuat dan mandiri dalam beragama, konsep psikologikal, kesehatan mental yang baik dalam beragama, keahlian dan keterampilan konseling dalam kaitannya dengan agama, rasa tanggung jawab dan sifat amanah, berkemampuan dalam berkerjasama dengan orang lain atas dasar keimanan dan ketakwaan. Perlu ditegaskan disini bahwa keahlian dan keterampilan agama itu adalah nomor satu dalam profil agama konselor agama, karena isi bimbingan dan konseling agama itu aqdalah pelayanan keberagamaan manusia. Seorang konselor saja tidak akan bias melayani masalah keberagamaan kliennya, kalau ia tidak punya wawasan dan persepsi yang baik tentang keagamaan.
Konselor agama professional sebagai mana yang diisyaratkan oleh Al-Qur’an memiliki kedalaman ilmu agama Islam sehingga dengan demikian ia bisa memberikan bimbingan dan peringatan kepada manusia. seperti surat di bawah ini:
Artinya:
      Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberap orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Berdasarkan ayat di atas dapat dikatakan bahwa kalau seorang konselor agama itu sudah memiliki kedalaman ilmu agama, maka ia dengan mudah dan menyenangkan dapat melakukan pelayanan bimbingan dan konseling agama kepada klienya sebaik dan seoptimal mungkin.
Sesungguhnya bimbingan konseling agama adalah pendekatan dan metode agama yang amat psikologis mental dalam pengembangan pendidikan agama dan dakwah agama islam untuk mewujudkan manusia yang mantap dalam beragama serta memiliki kondisi dan kesehatan jiwa (imtak) yang tinggi.
Sifat dakwa dan pendidikan agama yang menyejukan dan meneduhkan, psikologi dan efektif, hanya akan terwujud dalam jiwa audien dan peserta didik, kalau kegiatan keduanya disampaikan dalam bahasa bimbingan dan konseling agama. Dengan kata lain sosok Da’i atau konselor, mubaligh professional, dan guru bimbingan agama adalah sosok yang diperlukan dan dibutuhkan dalam pengembangan dan pendidikan agama dan dakwah agama islam yang penuh dengan kebaikkan (rahmah), hikmah, mau’izhah hasanah, dan muzadalah ahsan. Karena dengan cara demikianlah bisa diperbaiki dan ditinggikan citra pelaksanaan pendidikan agama dan pendidikan Islam yang selama ini terkesan tidak mengenakkan, seperti menggurui, tidak menyejukan dan memaksa tanpa ampun.

Kesimpulan
Konselor agama adalah orang yang menguasai ilmu bimbingan konseling dalam kaitanya dengan pelayanan agama kepada manusia, karena permasalahan yang ditanganinya adalah masalah keberagamaan manusia (klien) dengan menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling , khususnya bimbingan dan konseling agama. Sedang kan konselor umum misalnya konselor sekolah adalah orang yang menguasai ilmu bimbingan dan konseling dalam kaitanya dengan pelayanan pendidikan disekolah. profil konselor professional itu adalah profil konselor orang memiliki keahlian dan keterampilan, rasa tanggungjawab dan amanah, serta kemampuan berkerjasama untuk orang lain dengan maksud dan kepentingan pelayanan bimbingan dan konseling agama.

       



No comments: